Sabtu, 21 Januari 2012

Kondisi General Education di Indonesia

General Education / Pendidikan Umum yang ada di Amerika telah dikolaborasi oleh para ahli pendidikan di Indonesia menjadi studi/mata kuliah yang dulu disebut MKDU. MKDU di bagi menjadi dua kelompok yaitu :
1. MPK (Mata kuliah Pengembangan Kepribadian yang meliputi : Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan Pendidkan Kewiraaan Nasional). Ada 3 misi utama MPK: 1) Transfer of Knowledge, 2) Transfer of Culture, dan 3) Transfer of Value
2. MBB (Mata kuliah Berkehidupan Bermasyarakat yang meliputi mata kuliah ISD, IBD dan IAD) dan IBD dan ISD melebur menjadi mata kuliah ISBD.
Kelompok bahan kajian dan pelajaran ini untuk mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian mantap dan mandiri serta mempunyai rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (agama, ISBD, Pancasila)
Kelemahan hasil pendidikan modern, yaitu: telah menghasilkan saintis dan teknokrat yang handal tetapi tidak memiliki integritas kepribadian yang matang.



Sistem pendidikan sekuler, ditandai oleh penajaman kajian keilmuan atau spesialisasi yang berlebihan. Pelaksanaan sistem pendidikan cenderung hanya memahami manusia pada aspek tertentu saja, aspek-aspek yang lainnya diabaikan, yang hasilnya berpengaruh pada pola pikir, pola sikap, pola hidup dan perilaku.

Yang Melatar Belakangi Lahirnya General Education
Reaksi terhadap kecenderungan masyarakat modern yang mendewakan produk teknologi dan cenderung mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Sebagai akibat dari produk sistem pendidikan modern yang sekuler yaitu:
Pendidikan yang mementingkan pengembangan spesialis, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris terabaikan.

Seharusnya General Education

 Menurut Philip H. Phenix (1964:6),  enam pola makna esensial bagi segenap mahasiswa :
a)    Makna  symbolycs, yaitu kemampuan berbahasa dan berhitung
b)   Makna empirics, yaitu kemampuan untuk memaknai benda-benda melalui proses penjelajahan dan penyelidikan empiris
c)    Makna esthetics, yaitu kemampuan memaknai keindahan seni dan fenomena alam
d)   Makna ethics, yaitu kemampuan memaknai baik dan buruk
e)    Makna synoetics, yakni kemampuan berfikir logis, rasional sehingga dapat memaknai benar dan salah
f)    Makna synoptic, yaitu kemampuan untuk beragama atau berfilsafat
Keenam pola makna di atas dikemas dalam bentuk General Education (Pendidikan Umum)
Philip H. Phenix (1963:8) merumuskan tujuan pendidikan umum :

A complete person should be skilled in the use of speech, symbol and gesture, factually well informed, capale of creating and apresiating object of esthetic significance, endowed with a rich and disciplined life in relation to self and others, able to  make wise decision and to judge between right and wrong and possed of an integral out look. 
 
Artinya manusia yang memiliki kemampuan dalam menggunakan kata-kata, symbol, isyarat, dapat menerima informasi factual, dapat melakukan dan mengapresiasi objek-objek seni, memiliki kemampuan dan disiplin hidup dalam hubungan dengan dirinya maupun orang lain, cakap dalam mengambil keputusan yang bijaksana, dapat mempertimbangkan antara yang benar dan yang salah serta memiliki pandangan yang integral.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar